author

Penulis:
CASELIA ANGELA, SS, M. Pd


Efektifitas Penggunaan Microsoft Teams 365 Pada Pembelajaran PAI di Tengah Penyebaran Covid-19

Efektifitas Penggunaan Microsoft Teams 365 Pada Pembelajaran PAI di Tengah Penyebaran Covid-19

Efektifitas Penggunaan Microsoft Teams 365 Pada Pembelajaran PAI di Tengah Penyebaran Covid-19

 SMA Negeri 1 Bukittinggi azmiarniazir@gmail.com 

Abstract

Pademi covid-19 causes a change in educational patterns from face-to-face learning to online. The implementation of online learning is expected to still increase and develop the potential of human resources to face the 21st century. Many platforms are used to help smooth online learning, but not all of them can accommodate the needs of learning implementation services. As a result, learning is considered ineffective because many learners do not achieve the completion of learning outcomes, non-maximal attendance and the completion of constrained tasks. Among the online service provider platforms is Microsoft Teams 365 by offering many features to support effective learning. This study was conducted to see how effective the use of microsoft teams 365 in PAI learning in the midst of the spread of Covid-19, because effectiveness is a measure that states how big the target has been achieved. The study aims to find out the extent of the effectiveness of using Microsoft Teams 365 on PAI learning using descriptive qualitative research methods, data collected by observation, interview and documentation then analyzed using the Miles &Hiberman model through the stages of data reduction, data display, and conclusion withdrawal. In this study, information was obtained that pai online learning platform uses Microsoft Teams 365 because it presents a complete service. The use of this platform gets a response from users characterized by the implementation of learning by presenting learners to the maximum, the achievement of learning completion and timely completion of tasks. But the effectiveness of using microsoft teams 365 must also be supported by the availability of the means and ability to operate it. The study concluded that the Microsoft Teams 365 platform is effectively used in the implementation of PAI learning online because it provides service features that can accommodate the needs of learning implementation.

Keywords: Effectiveness, Online, Microsoft Teams 365

Abstrak Pademi covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pola pendidikan dari pembelajaran tatap muka menjadi daring. Pelaksanaan pembelajaran daring diharapkan tetap dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia untuk menghadapi abad ke-21. Banyak platform digunakan membantu kelancaran pembelajaran daring, akan tetapi tidak semuanya dapat mengakomodir kebutuhan layanan pelaksanaan pembelajaran. Akibatnya pembelajaran dinilai tidak efektif karena banyaknya peserta didik tidak mencapai ketuntasan hasil belajar, kehadiran yang tidak maksimal dan penyelesaian tugas yang terkendala. Diantara platform penyedia layanan daring adalah microsoft teams 365 dengan menawarkan banyak fitur penunjang keterlaksanaan pembelajaran secara efektif. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana efektifitas penggunaan microsoft teams 365 pada pembelajaran PAI di tengah penyebaran Covid-19, karena efektifitas merupakan ukuran yang menyatakan seberapa besar target yang telah tercapai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penggunaan microsoft teams 365 pada pembelajaran PAI dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan model Miles & Hiberman melalui tahapan reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini diperoleh informasi bahwa platform pembelajaran PAI secara daring menggunakan microsoft teams 365 karena menyajikan layanan yang lengkap. Penggunaan platform ini mendapatkan respon dari pengguna yang ditandai dengan terlaksananya pembelajaran dengan menghadirkan peserta didik secara maksimal, ketercapaian ketuntasan belajar dan penyelesaian tugas yang tepat waktu. Namun efektifitas penggunaan microsoft teams 365 juga mesti didukung oleh ketersedian sarana serta kemampuan mengoperasikannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa platform microsoft teams 365 efektif digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI secara daring karena menyediakan fitur layanan yang dapat mengakomodir kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.

Kata Kunci: Efektifitas, Daring, Microsoft Teams 365

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut sampai sekarang ini menyebabkan kita harus bisa menerima perubahan yang terjadi serta beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru di semua sektor kehidupan. Tidak terkecuali sektor pendidikan, karena sektor ini tidak mungkin terhenti begitu saja mengingat pendidikan berkaitan dengan masa depan generasi penerus bangsa. Dalam hal adaptasi kebiasaan baru pada sektor pendidikan, harus direncanakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin, mengingat peserta didik adalah aset bangsa yang harus dilindungi dari penyebaran virus ini dengan tidak mengabaikan pengembangan potensi dari masing-masing mereka. Jangan sampai keinginan untuk tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka justru menimbulkan permasalahan baru dengan munculnya clustercluster penyebaran di lingkungan sekolah. Untuk memberikan pedoman pelaksanaan pembelajaran masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan kebijakan belajar dari rumah terutama bagi satuan pendidikan yang berada di wilayah zona kuning, oranye dan merah. Hal ini mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Covid-19. Bagi satuan pendidikan yang berada di zona hijau, dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (Asmuni 2020) Kemudian direvisi dengan SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/Kb/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/Sj Tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) (RI 2020) Perubahan pada SKB 4 menteri ini adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka diperluas sampai dengan zona kuning yang memiliki resiko penularan rendah berdasarkan pemetaan dari satuan tugas penangan Covid-19, dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dengan diterbitkanya SKB 4 Menteri bahwa izin pelaksanaan tatap muka berdasarkan kondisi pemetaan zona yang sifatnya tentu fluktuasi kemudian himbauan Physical Distancing. Walaupun diizinkan untuk bertatap muka pada zona kuning akan tetapi masih berskala 50 % dan siswa dibagi secara bersift agar tidak ada kerumunan. Kondisi ini tentunya ini merupakan sebuah tantangan harus disikapi oleh sekolah dan pendidik secara bijaksana, kreatif dan inovatif. Sekolah dan pendidik harus menyiapkan system, strategi dan model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana mestinya. Karena pembelajaran konvensional secara tatap muka bukan lagi menjadi metode pembelajaran efektif. Pembelajaran daring menjadi solusi untuk memastikan keberlangsungan proses pembelajaran dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi tetap berjalan.(N, Nurmayanti, and Ferdiansyah 2021). Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas. (Sourial et al. 2018). Pembelajaran daring merupakan cara baru dalam proses pembelajaran yang mampu mempertemukan antara peserta didik dengan pendidik untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet. Pembelajaran daring dapat menggunakan video conference (webinar Zoom Webex), Microsoft Teams, Microsoft Form, Whatsapp maupun aplikasi lainnya. Ragam variasi menu, layanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh masing-masing platform pembelajaran daring tersebut yang kemudian dapat disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung serta sumber daya guru dalam mengelola pembelajaran melalui platform tersebut. Karena menurut Menurut Gikas & Grant “Pembelajaran online pada dasarnya membutuhkan dukungan perangkatperangkat mobile seperti smartphone atau tablet dan laptop yang bisa digunakan untuk mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. (N, Nurmayanti, and Ferdiansyah 2021) Berbagai institusi pendidikan saat ini mulai memanfaatkan teknologi komunikasi dan menerapkan sistem pembelajaran secara daring untuk menunjang aktivitas pembelajaran. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi serta penggunaan media pembelajaran daring yang efektif dan efisien serta dapat memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran daring yang akan berpengaruh pada penyampaian materi, pemberian tugas dan pelaksanaan penilaian. Sebab diantara faktor yang mampu memberikan efek keberhasilan terhadap proses pembelajaran menurut beberapa penelitian terdahulu adalah : 1. Teknologi, secara khusus pengaturan jaringan harus memungkinkan untuk terjadinya pertukaran sinkronisasi dan asinkronisasi. Peserta didik harus memiliki akses yang mudah (misalnya melalui akses jarak jauh); dan jaringan seharusnya membutuhkan waktu minimal untuk pertukaran dokumen. 2. Karakteristik pendidik memainkan peran sentral dalam efektivitas pembelajaran secara daring, bukan sebuah teknologi yang penting tetapi penerapan instruksional teknologi dari pengajar yang menentukan efek pada pembelajaran, peserta didik yang hadir dalam kelas dengan instruktur yang memliki sifat positif terhadap pendistribusian suatu pembelajaran dan memahami akan sebuah teknologi akan cenderung menghasilkan suatu pembelajaran yang lebih positif. Dalam lingkungan belajar konvensional siswa cenderung terisolasi karena mereka tidak memiliki lingkungan khusus untuk berinteraksi dengan pengajar. 3. Karakteristik peserta didik yang tidak memiliki keterampilan dasar dan disiplin diri yang tinggi dapat melakukan pembelajaran yang lebih baik dengan metode yang disampaikan secara konvensional, sedangkan peserta didik yang cerdas serta memiliki disiplin serta kepercayaan diri yang tinggi akan mampu untuk melakukan pembelajaran dengan metode daring. (Andrianto Pangondian, Insap Santosa, and Nugroho 2019) Begitu juga halnya SMA Negeri 1 Bukittinggi, sebagai lembaga pendidikan di kota Bukittinggi yang dari dulu dikenal sebagai sekolah unggul dibidang sains dan teknologi serta keilmuan lainnya dan memiliki banyak prestasi, baik yang diperoleh oleh peserta didik maupun oleh institusi, yang pada saat sekarang juga harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dan berhasil sesuai harapan dalam mencapai tujuan. Melalui wawancara dengan pendidik dan observasi awal terhadap proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Bukittinggi, diperoleh informasi bahwa awalnya pembelajaran daring hanya dilakukan dengan pemanfaatan Whatsapp Grup (WAG) dan zoom jika diperlukan. Namun hal ini ternyata hasilnya tidak menggembirakan, sebab kesulitan membaca chat yang panjang, memori hp yang cepat penuh untuk menampung tugastugas peserta didik. Serta sulitnya mengontrol kehadiran siswa. Sehingga ketika pendidik merekap nilai baik ulangan harian maupun tugas untuk setiap rombel diperoleh data peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar hanya 42 % dan yang lengkap menyerahkan tugas hanya 56 % saja dari rata-rata jumlah siswa per rombel tersebut sejumlah 36 orang, tidak balancenya data kehadiran antara yang mengikuti zoom meeting dengan yang membuat list kehadiran di WAG Untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 selanjutnya , berdasarkan arahan dari kepala sekolah dan kesepakatan dengan semua pendidik maka pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan layanan Microsoft Teams 365, tidak terkecuali pembelajaran PAI. Penggunaan aplikasi tersebut melalui pertimbangan bahwa fitur-fitur yang tersedia dapat mengakomodir kebutuhan layanan pembelajaran daring secara menyeluruh yang bisa disetting sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Fitur-fitur tersebut, seperti: obrolan (chatting) dan pemanggilan (Call), layanan pertemuan (meeting) yang memungkinkan guru melakukan bimbingan langsung dalam kelas virtual. Channel sebagai navigasi yang bisa dimanage oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan, berbagi dokumen, white board serta layanan penugasan (Assigment). Semua itu menjadi pendukung yang menarik untuk keterlaksanaan pembelajaran daring. serta tidak memberatkan terhadap memori android maupun laptop sebab Microsoft Teams 365 terkoneksi dengan Cloud Computing. Penerapan penggunaan Micrososft Teams 365, pada awalnya merupakan masalah bagi pendidik dan peserta didik disebabkan tidak semua guru memiliki kemampuan dalam penggunaan IT, tidak semua siswa memiliki android yang support terhadap aplikasi, butuh kuota internet yang besar dalam pengoperasiannya serta penyediaan akun yang sangat banyak bagi semua pendidik dan peserta didik SMA Negeri 1 Bukittinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut dan sejalan dengan teori faktor yang mampu memberikan efek keberhasilan terhadap proses pembelajaran sebagaimana dipaparkan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana efektifitas penggunaan microsoft teams 365 pada pembelajaran PAI di tengah penyebaran Covid-19, karena efektifitas merupakan ukuran yang menyatakan seberapa besar target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar prentase target yang dicapai, semakin tinggi efektifitas sesuatu. (Suci 2020) Merujuk kepada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ismanto dan Festian Cindarbumi dengan judul Analisis Efektivitas Pembelajaran Kalkulus Berbasis MS Teams pada Masa Pandemi Covid-19. Hasilnya menyatakan bahwa pembelajaran kalkulus berbasis MS Teams yang dilaksanakan di UNU Sunan Giri saat pandemi covid-19 dalam kriteria efektif. Faktor kekuatan signal internet setiap wilayah, terbatasnya pengetahuan tentang fungsi dari fitur MS Teams yang tersedia serta biaya operasional dalam penggunaan MS Teams perlu menjadi perhatian agar pembelajaran kalkulus berbasis MS Teams lebih efektif. Dibutuhkannya tim yang bertugas menetapkan standart operasional serta mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran online agar kendala-kendala yang muncul dapat diminimalisir. (Nafisah and Fitrayati 2021) Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penggunaan microsoft teams 365 pada pembelajaran PAI secara daring di SMA Negeri 1 Bukittinggi di tengah penyebaran Covid-19. Microsoft Teams merupakan salah satu fitur bagian dari Microsoft Office 365, memiliki hubungan digital yang menyatukan percakapan, konten, penugasan, dan aplikasi di satu tempat, memungkinkan guru menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Microsoft teams bertujuan untuk menawarkan pengalaman belajar jarak jauh sebagai pribadi, menarik dan terhubung secara sosial seperti belajar di kelas. Microsoft Teams memungkinkan peserta didik dan pendidik dapat tetap berkomunikasi dan saling membantu menggunakan percakapan, dan dapat merasa seperti mereka bertemu langsung menggunakan pertemuan langsung. Pendidik dapat melacak kemajuan peserta didik dalam pekerjaan sehari-hari mereka menggunakan tugas. Sama seperti di ruang kelas, pendidik dapat menggunakan aplikasi dan fungsi tim untuk mendukung cara mereka bekerja terbaik (Sampieri n.d.). Microsoft Office 365 sebagai platform induk dari Microsoft Teams merupakan aplikasi kolaborasi berbagai piranti lunak yang selalu terhubung dengan layanan komputasi awan atau Cloud, Komputasi berbasis awan sendiri adalah layanan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (Cloud) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama secara bersama. (Ardian 2020) Gambar di bawah ini memperlihatkan bahwa teams merupakan salah satu fitur dari misrosoft office 365 tersebut. Gambar 1 : Fitur Aplikasi Microsoft Office 365 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif agar diperoleh gambaran yang signifikan tentang pembelajaran PAI pada masa pandemi covid19 ini. Peneliti berusaha mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi sesuai dengan pendapat Darlington & Scott (2002), bahwa secara garis besar, metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdiri dari wawancara mendalam dan observasi. (Rachmawati 2017) Wawancara peneliti lakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan pendidik PAI, sebagai sumber data primer. Selain itu peneliti juga melakukan observasi langsung terhadap proses pembelajaran PAI, sebab dalam penelitian kualitatif data akan menjadi lebih baik dan lebih valid apabila dilengkapi dengan analisa mengenai perilaku dan konteks subyek dan obyek penelitian yang lebih tepat didapatkan melalui observasi (Rachmawati 2017). Selain memperoleh data primer, peneliti juga mencari data sekunder yang meliputi, jurnal terkait penelitian serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan kelancaran aktifitas pembelajaran PAI yang menjadi objek penelitian. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Tahap I : Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI. Aspek yang diamati adalah: Platform pembelajaran daring yang digunakan, kekuatan jaringan internet oleh pengguna pendidik dan peserta didik, fasilitas yang dimiliki peserta didik dan pendidik untuk pendukung pembelajaran daring, kompetensi pendidik dan dibidang IT, kehadiran peserta didik dalam mengikuti pertemuan virtual. Tahap II : Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan pendidik mata pelajaran PAI terkait dengan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran daring, kemampuan IT pendidik dan hambatan pembelajaran daring yang menjadi keluhan peserta didik dan pendidik serta solusi pemecahannya, rekapitulasi kehadiran dan hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran. Tahap III : Peneliti melakukan pengolahan data yang dianalisis menggunakan model analisis Miles & Hiberman (1994) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, display data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Analisis data penelitian tahap reduksi data merupakan tahap mengumpulkan seluruh informasi yang dibutuhkan dari hasil wawancara. Tahap display data merupakan pemaparan data yang sistematis. Tahap penarikan dan verifikasi kesimpulan adalah tahap interpretasi data penelitian untuk ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena yang didapatkan. (Sadikin and Hamidah 2020) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi serta dokumentasi pendukung mengenai efektifitas penggunaan platform Microsoft Teams 365 dalam pembelajaran PAI secara daring di SMA Negeri 1 Bukittinggi dapat diketahui bahwa proses pembelajaran PAI yang dilaksanakan pada masa pandemi covid-19 menggunakan platform Microsoft Teams 365, sebab platform ini menyediakan fitur-fitur yang mengakomodir kebutuhan pelaksanaan pembelajaran PAI secara daring. Dengan menggunakan teams 365, pendidik dapat membuat chanel-chanel atau saluran untuk pengelompokan materi, kantong tugas dan penilaian yang disajikan setiap pertemuannya, sehingga dengan sajian yang terklasifikasi dan terstruktur dapat memudahkan peserta didik dan pendidik untuk mengaksesnya sesuai dengan kebutuhan. Pendidik juga dapat melakukan penilaian harian untuk pengukuran hasil belajar peserta didik yang diserahkan langsung oleh peserta didik sesuai dengan batas waktu pengerjaan. Hasil pemeriksaan dan penilaian dapat dipulangkan kembali untuk ditindak lanjuti dengan kegiatan remedial maupun pengayaan melalui layanan aplikasi tersebut. Pada penelitian terdahulu oleh Handarini & Wulandari (2020), menyampaikan bahwa salah satu tantangan untuk melakukan pembelajaran daring adalah membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai seperti laptop, smartphone, komputer, dan jaringan internet. Peserta didik tidak seluruhnya mempunyai laptop dan komputer, namun sebagian besar memiliki smartphone (Rahayu and Haq 2020). Pada penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bukittinggi berdasarkan observasi peneliti, diketahui bahwa peserta didik dan pendidik memiliki fasilitas android yang mencukupi untuk pelaksanaan pembelajaran daring dengan menggunakan platform Microsoft Teams 365. Sehingga tidak ada kendala untuk melaksanakan proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah diperoleh informasi, bahwa seandainya diketahui ada peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran disebabkan tidak memiliki perangkat (android/ laptop) maka pihak sekolah akan menfasilitasi dengan peminjaman android aset sekolah yang tersedia sebanyak 435 set merupakan bantuan BOS Kinerja dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Apabila diketahui bahwa peserta didik tidak mengikuti pembelajaran disebabkan kesulitan dengan pengadaan kuota internet maka selain adanya bantuan paket kuota oleh kementerian pendidikan untuk setiap peserta didik dan pendidik, juga sekolah melalui pendanaan komite memberikan bantuan pembelian paket kuota internet tersebut kepada peserta didik yang tidak mampu. Hal lain yang peneliti temukan berdasarkan dokumen data peserta didik SMA Negeri 1 Bukittinggi kebanyakan berasal dari bukittinggi dan sekitarnya yang didukung oleh jaringan internet dari beberapa provider yang relative stabil. Hal ini menjadi pendukung utama dalam kelancaran pembelajaran daring. Hasil wawancara dengan pendidik PAI, bahwa hanya sedikit peserta didik yang melaporkan diri memiliki kendala dengan kekuatan jaringan. Namun hanya pada saat-saat tertentu saja, tergantung cuaca saat itu. Berkaitan dengan kompetensi pendidik dalam menyelenggarana pembelajaran daring maka Menurut Siswandari dan Susilaningsih (2013), kompetensi dimaknai sebagai kemampuan atau kecakapan yang biasanya diasosiasikan dengan performansi profesional yang tinggi di dunia pendidikan. (Susilaningsih 2013). Kemampuan atau kompetensi pendidik diperoleh melalui pendidikan profesi dan berbagai pelatihan (inservice teacher training). Di era kemajuan teknologi dan informatika pendidik harus dapat memanfaatkan TIK tidak hanya untuk pengembangan potensi dirinya tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diampunya dengan mengintegrasikan TIK di dalam kegiatan pembelajaran. Selain berkompeten pendidik juga harus memiliki kreativitas dalam membelajarkan dan memotivasi peserta didik belajar sehingga mampu menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Artinya peserta didik yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar didampingi oleh pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang akan membawa keberhasilan pencapaian belajar yang berkualitas. Menurut Wijaya & Rusyan, kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu hasil belajar peserta didiknya. Kreativitas pendidik dalam suatu pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik, karena semakin pendidik kreatif dalam menyampaikan materi maka semakin mudah peserta didik memahami pelajaran dan menjadikannya lebih kreatif pula dalam belajar. (Monawati. and Fauzi. 2018). Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas pendidik akan mempermudah peserta didik mencapai target belajar. Apalagi dengan kondisi dan situasi seperti sekarang yang belum memungkinkan terlaksannya interaksi langsung secara utuh antara pendidik dan peserta didik, maka memang kemampuan mengelola sebuah proses pembelajaran berbasis digital ini sangat dibutuhkan untuk semua jenjang pendidikan. Pada penelitian ini diketahui bahwa kemampuan pendidik SMA Negeri 1 Bukittinggi dalam mengoperasikan perangkat IT beragam. Ada yang mahir, sedang dan ada yang kurang mampu. Untuk kondisi keberagaman ini, berdasarkan data hasil wawancara peneliti kepada kepala sekolah dan observasi lapangan, peneliti menemukan bahwa adanya beberapa praktek baik yang sudah terbangun di sekolah , yaitu bagi pendidik yang mengikuti pelatihan dalam pengembangan keprofesiannya, berbagi ilmu dengan semua pendidik yang ada di sekolah serta adanya kolaborasi untuk menjadi tutor dan pembimbing terhadap pendidik lain yang mengalami kesulitan. Awal terjadinya pandemi, ada beberapa orang pendidik yang mengikuti bimbingan teknis pengenalan dan pengaplikasian Microsoft Office 365 untuk pembelajaran. Kemudian pengalaman ini ditularkan kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan yang ada melalui kegiatan workshop yang difasilitasi oleh pimpinan sekolah dan dilanjutkan dengan komitmen untuk menggunakan platform ini sebagai pmedia pembelajaran daring. Tindak lanjutnya adalah semua peserta didik dan peserta didik dibuatkan akun Microsoft Teams yang dimanfaatkan baik untuk pembelajaran, rapat dan kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan keagamaan dan perpisahan. Diantara aspek yang perlu diamati dalam mengetahui efektifitas pelaksanaan pembelajaran adalah respon peserta didik yang ditandai melalui kehadiran mereka dalam jadwal pembelajaran. Kehadiran peserta didik secara virtual melalui fitur meet pada Microsoft Teams 365 berdasarkan pantauan peneliti dan wawancara dengan pendidik PAI, dapat diketahui bahwa kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan kelas secara virtual sama halnya dengan kehadiran peserta didik secara tatap muka, sebab jadwal pelajaran yang disusun oleh wakil bidang kurikulum untuk setiap kelas sama halnya dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran hanya dialihkan dari yang awalnya bertatap muka langsung menjadi bertatap muka secara maya. Komunikasi dan pembelajaran secara sinkronus dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini merupakan motivasi belajar bagi peserta didik ditengah kejenuhan mereka berada di rumah untuk membatasi diri dari penyebaran Covid-19. Pendidik mengambil kehadiran peserta didik sekaligus mengetahui kondisi kesehatan mereka. Bagi peserta didik yang berhalangan hadir tetap diminta untuk mengikuti peraturan sekolah dengan menyampaikan surat ketidak hadiran serta menyampaikan alasan ketidak hadiran mereka secara virtual tersebut melalui whatsapp grup. Hal ini sinkron dengan aturan tata tertib sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Satuan Pendidikan bahwa salah satu regulasi tentang kenaikan kelas peserta didik adalah memenuhi 85 % kehadiran dalam proses pembelajaran yang pada masa sekarang ini dialihkan kedalam bentuk tatap muka secara maya. Dari observasi yang dilakukan dengan melihat proses penggunaan microsoft teams dalam pembelajaran, peneliti menemukan bahwa peserta didik aktif dalam pertemuan (meeting) melalui fitur yang tersedia di teams tersebut. Begitu juga dengan dokumen data kehadiran yang peneliti lihat melalui rekap kehadiran peserta didik yang didownload pendidik PAI melalui layanan attandence report pada microsoft teams dapat dipastikan menjadi data yang valid dan sinkron dengan list kehadiran yang dibuat di WAG. Kehadiran peserta didik berkisar 92%-100%. Dokumen hasil penilaian dan penyerahan tugas peserta didik semuanya terdata dengan pasti di chanel-chanel yang telah dirancang pendidik pada teams 365 setiap rombelnya. Berdasarkan informasi dari pendidik PAI bahwa hasil rekap terhadap penilaian harian peserta didik mencapai ketuntasan 86 % dari total jumlah setiap rombelnya sebanyak 36 orang.

KESIMPULAN

Pembelajaran daring merupakan solusi pembelajaran pada masa adanya pembatasan sosial akibat merebaknya pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring dapat menghindarkan peserta didik dari kemungkinan terjadinya kerumunan dilingkungan sekolah sehingga diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini. Beberapa Platform pembelajaran daring banyak ditemukan dan ditawarkan dalam proses pembelajaran, dimana masingmasingnya memiliki fitur-fitur yang beragam dan menarik. Salah satunya microsoft teams 365. Berdasarkan hasil temuan penelitian di SMA Negeri 1 Bukittinggi dapat disimpulkan bahwa penggunaan platform pembelajaran Microsoft Teams 365 sebagai penunjang pembelajaran PAI secara daring dinilai efektif untuk digunakan karena : 1. Fitur-fitur layanan yang ada pada platform tersebut dapat memenuhi dan menjawab kebutuhan pelaksanaan pembelajaran secara daring. 2. Ketersedian fasilitas pendukung yang memadai dalam pelaksanaan pembelajaran daring 3. Kompetensi pendidik di bidang IT cukup tinggi yang diperoleh melalui bimbingan sesama pendidik sehingga dapat mudah beradaptasi dengan teknologi komunikasi pendukung pembelajaran daring dalam hal ini platform Microsof Teams 365. 4. Respon peserta didik sangat baik dalam mengikuti pembelajaran melalui kelas virtual Microsoft Teams 365 yang dibuktikan dengan kehadiran yang maksimal, perolehan nilai harian pada kategori baik dan pengumpulan tugas yang maksimal.

REFERENSI

Andrianto Pangondian, Roman, Paulus Insap Santosa, and Eko Nugroho. 2019. “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0.” Sainteks 2019: 56–60. https://seminar-id.com/semnassainteks2019.html.

Asmuni, Asmuni. 2020. “Problematika Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dan Solusi Pemecahannya.” Jurnal Paedagogy 7(4): 281.

Monawati., Monawati, and Fauzi Fauzi. 2018. “Hubungan Kreativitas Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa.” Jurnal Pesona Dasar 6(2): 33–43.

N, Zulkifli, Nurmayanti, and Handy Ferdiansyah. 2021. “Efektifitas Media Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Edumaspul 5(1): 71–77. Rachmawati, Tutik. 2017. “Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.” UNPAR Press (1): 1–29.

Rahayu, Aryuna Dini, and Mohammad Syahidul Haq. 2020. “Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan 9(1): 186–99. RI, Kementerian Agama. 2020. “SKB 4 Menteri Perubahan SKB Sebelumnya Tentang Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19.” : 1–42.

Sadikin, Ali, and Afreni Hamidah. 2020. “Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-19.” Biodik 6(2): 109–19.

Sourial, Nadia, Cristina Longo, Isabelle Vedel, and Tibor Schuster. 2018. “Daring to Draw Causal Claims from Non-Randomized Studies of Primary Care Interventions.” Family Practice 35(5): 639–43. Suci,

Mimi Permani. 2020. “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Daring Pada Mata Kuliah Insya’ Di Stai Ma’Arif Sarolangun.” Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab 1(2): 59–68. Susilaningsih, Siswandari &. 2013. “Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik the Effect of Teacher Sertification Toward the Improvement of Students’ Learning Quality.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 19(4): 487–98.

 

Link : http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/ummatanwasathan/user/register